“Anakku,
di dunia ini ada banyak cinta, yang jika kita tidak memahami hakikat
sebenarnya, ia akan mencipta sedih untuk hidupmu.”
Anak muda tak sedikit mengalami kedukaan panjang dalam
menjalani hubungan yang mereka sebut sebagai jalinan kasih. Berkali-kali
terluka hatinya, menderita perasaan, mungkin karena ditinggalkan pujaan hati,
mungkin cemburu yang membabi buta, mungkin karena rindu yang selalu ingin
dilampiaskan, ada banyak perkara menyakitkan ketika menjalani hubungan yang
tidak dilandasi pemahaman yang baik dalam bercinta. Anakku, cinta yang tak
didasari sesuatu yang kuat ia akan tumbuh rapuh, sebentar saja. Adalah Allah
sebagai sesuatu yang kuat itu, menyintai apa pun harus karenaNya. Seiring berjalannya
waktu kau akan memahami.
Dibutuhkan
ketenangan hati dalam menyikapi setiap perasaan yang tumbuh, kau tak perlu
membunuhnya, karena banyak orang yang ingin menjaga hatinya dengan menikam
setiap perasaan justru menyuburkan tunas yang lebih banyak lagi sehingga kau
akan lebih sulit untuk menghadapinya.
“Ialah sebuah permainan
dikehidupan dunia, sebab itu kita harus bermain dengan baik sampai pada
kehidupan yang setelah ini, yang sebenar-benarnya. Kehidupan akhirat.”
“Anakku, segala sesuatu yang ada di dunia ini akan tiada, termasuk duka lara dan suka citamu. Takutlah hanya pada Allah Yang Maha menciptakan segala sesuatu itu dan Yang Maha Kekal.”
“Anakku, segala sesuatu yang ada di dunia ini akan tiada, termasuk duka lara dan suka citamu. Takutlah hanya pada Allah Yang Maha menciptakan segala sesuatu itu dan Yang Maha Kekal.”
Dengan
alasan untuk beribadah kepadaNya kita diciptakan, anakku. Tetapi manusia banyak
yang tidak mengetahui. Dunia ini tercipta dari sesuatu yang tiada dijadikan ada
dan akhirnya akan kembali tiada. Begitu pun dengan kita.